TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM PENDIDIKAN
Rabu, 06 Februari 2013
PENGGUNAAN KOMPUTER AIDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS SISWA KELOMPOK BERMAIN ANGGREK
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan merupakan salah satu bentuk
perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Pendidikan
yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu
mengembangkan potensi peserta didik sejak usia dini. Pendidikan bagi anak usia
dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan
pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan
keterampilan anak. Anak-anak
adalah generasi penerus bangsa. Untuk itu mereka harus disiapkan sejak usia
dini agar mempunyai kemampuan, karakter dan kepedulian terhadap perkembangan
bangsa dan negaranya (Izhar, 1998). Salah satu kemampuan yang penting dan harus
dikuasai oleh anak-anak adalah kemampuan membaca dan menulis. Membaca dan menulis menjadi hal yang
sangat penting dalam kehidupan karena dengan hal itu semua pesan dapat
diketahui arah dan maksudnya. Namun, banyak kendala yang menjadikan anak kurang
minat untuk membaca dan menmulis. Oleh karena itu seorang guru harus
benar-benar memperhatikan anak dalam pembelajaran membaca dan menulis. Guru
dalam hal ini bertindak sebagai motivator. Jika kreativitas guru kurang untuk
mengajak anak didiknya, maka ini akan berpengaruh pada minat dan kemampuan membaca
dan menulis siswa. Guru adalah figure demokratis yang mengayomi dan membimbing
siswanya mencapai kompetensi yang ditetapkan. Guru adalah figure yan dengan
cerdas menciptakan lingkungan belajar yang kreatif, inovatif dan berwawasan
teknologi serta membuka peluang-peluang baru bagi siswa untuk berkembang secara
mandiri sesuai dengan minat dan potensi yang mereka miliki.
Kegiatan pembelajaran yang berpusat
kepada siswa menutut guru sebagai fasilitator untuk lebih kreatif dalam
menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan kemajuan
teknologi. Guru dituntut untuk memiliki kepekaan dan kemampuan mengadopsi
perkembangan teknologi untuk kepentingan kegiatan pembelajaran di kelas.
Kemampuan dan kepekaan terhadap teknologi ini menjadi keniscayaan bagi guru
jika guru ingin kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di kelas tidak
membosankan bagi siswa.
Perkembangan
teknologi komputer secara signifikan telah mengubah kehidupan termasuk cara
memperoleh pengetahuan. Kehadiran teknologi informasi dan komunilasi dalam
pembelajaran merupakan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan, khususnya
teknologi pembelajaran dewasa ini. Tuntutan dalam menjawab globalisasi
pendidikan telah hadir di depan mata. Berbagai perangkat komputer beserta
koneksinya dapat menghantarkan peserta belajar secara cepat dan akurat apabila
dimanfaatkan secara benar dan tepat. Untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yan
tanggap terhadap perkembangan TIK (Sutrisno, 2011:3).
Cara belajar membaca dan menulis
tradisional yaitu dengan menggunakan pensil dan kertas dinilai relatif kurang
disukai oleh anak-anak. Anak-anak cenderung lebih suka bermain dengan warna,
gambar, suara, lagu dan mendengarkan cerita daripada belajar dengan cara
tradisional (Izhar, 1998). Oleh karena itu hal ini dapat dilakukan dengan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
membantu meningkatkan minat dan kemampuan anak dalam belajar membaca dan
menulis adalah dengan menggunakan perangkat lunak pembelajaran berbasis komputer
(Macaruso, and Adelaide, 2008). Dengan menggunakan perangkat lunak pembelajaran
berbasis komputer materi dapat disampaikan dalam bentuk permainan yang disertai
dengan gambar, suara, animasi dan permainan warna, sehingga anak-anak merasa
sedang bermain walaupun sebenarnya mereka sedang belajar.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah penggunaan komputer aided learning untuk meningkatkan minat membaca pada siswa kelompok
bermain Anggrek?
2.
Bagaimanakah penggunaan komputer aided learning untuk meningkatkan kemampuan membaca pada siswa
kelompok bermain Anggrek?
3.
Bagaimanakah penggunaan komputer aided learning untuk meningkatkan minat menulis pada siswa kelompok
bermain Anggrek?
4.
Bagaimanakah penggunaan komputer aided learning untuk meningkatkan kemampuan menulis pada siswa
kelompok bermain Anggrek?
C. Tujuan
1.
Penggunaan komputer aided
learning untuk meningkatkan minat membaca pada siswa kelompok bermain
Anggrek.
2.
Penggunaan komputer aided
learning untuk meningkatkan kemampuan membaca pada siswa kelompok bermain
Anggrek.
3.
Penggunaan komputer aided
learning untuk meningkatkan minat menulis pada siswa kelompok bermain
Anggrek.
4.
Penggunaan komputer aided
learning untuk meningkatkan kemampuan menulis pada siswa kelompok bermain
Anggrek.
RESUME TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM PENDIDIKAN
TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI
DALAM PENDIDIKAN
A. Pergeseran
Paradigma Pendidikan
Pendidikan bukan hanya sebatas
pemahaman singkat terhadap sesuatu, tetapi lebih merupakan proses penguasaan ilmu pengetahuan yang
fungsional berdasarkan kerangka berfikir ilmiah.
Perubahan Paradigma
Proses Pembelajaran
DARI
|
KE
|
teacher-centered instruction
|
student-centered instruction
|
single-sense stimulation
|
multisensory stimulation
|
single-path progression
|
multipath progression
|
single media
|
Multimedia
|
isolated work
|
collaborative work
|
information delivery
|
information exchange
|
passive learning
|
active/inquiry-based learn.
|
factual thinking
|
critical thinking
|
knowledge-based decision making
|
informed decision making
|
reactive response
|
proactive and planned act.
|
Isolated
|
Authentic
|
artificial context
|
real-world context
|
Terdapat empat
prinsip dari pergeseran paradigma pembelajaran
1.
Keberhasilan institusi dinilai berdasarkan mutu belajar peserta didik
2.
Belajar menjadi tanggungjawab bersama
3.
Institusi harus menjadi pebelajar, sehingga dari
waktu ke waktu yang dihasilkan adalah belajar
4.
Lingkungan belajar harus diciptakan agar terjadi
proses penemuan dan pembangunan pengetahuan
daripada sekedar transfer ilmu pengetahuan.
B. Prinsip
Pembelajaran Menyenangkan
Di dalam proses belajar,
seorang pendidik harus mampu memahami beberapa prinsip pembelajaran yang
menyenangkan sehingga apa yang disampaikan pendidik tersebut dapat bermanfaat
bagi peserta didik. Berikut ini merupakan 12 prinsip pembelajaran yang menyenangkan (http://chairad.blogspot.com/2011/02/12-prinsip-pembelajaran-menyenangkan.html).
1.
Respon akan diulang, bila akibat yang ditimbulkan
menyenangkan.
Seorang pendidik harus pandai dalam
menghidupkan suasana kelas yang menyenangkan dan tidak bosan, sehingga peserta
didik dapat dengan mudah menerima apa yang telah kita sampaikan.
2.
Perilaku belajar tidak hanya akibat dari respon, tetapi
juga pengaruh kondisi lingkungan siswa.
Kondisi lingkungan siswa yang
menyenangkan turut berperan dalam menciptakan pembelajaran, dimana terjadi
saling memberikan pengaruh yang baik antara peserta didik dengan pendidik.
3.
Perilaku yang dihasilkan akan berkurang bila tidak
diperkuat dengan akibat yang menyenangkan.
Jika pendidik sudah memberikan materi
pembelajaran, hendaknya peserta didik mampu mencermati apa yang telah
disampaikan. Jika tidak mampu mencermati dan tidak mempraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari, maka materi yang disampaikan akan kurang bermanfaat.
4.
Belajar yang terbatas akan ditransfer kesituasi lain
secara terbatas pula.
Seorang pendidik harus mampu
memberikan pembelajaran kepada peserta didik yang dikaitkan dengan kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari akan
membuat peserta didik mampu memahami dirinya dalam konteks pembelajaran.
5.
Belajar menggeneralisasi dan membedakan adalah dasar
untuk belajar yang kompleks.
Dalam pembelajaran harus disertakan contoh
dan non-contoh untuk memudahkan peserta didik membedakan mana yang dianggap
benar dan mana yang dianggap salah dalam konteks pembelajaran.
6.
Kesiapan mental mempengaruhi perhatian dan ketekunan
selama proses belajar berlangsung.
Seorang pendidik harus mampu memiliki
kesiapan mental yang bagus, tanpa kesiapan mental yang baik, maka proses
pembelajaran akan tidak efekif.
7.
Kegiatan belajar yang dibagi kecil-kecil disertai
cara penyelesaian untuk setiap langkah akan mempercepat pencapaian tujuan
belajar.
Pendidik dalam memberikan pembelajaran
juga dapat mempergunakan buku panduan, modul ataupun paket belajar lainnya. Hal
ini juga akan menambah pengetahuan dari peserta didik dalam konteks
pembelajaran.
8.
Kebutuhan menyederhanakan materi yang kompleks dapat
dilakukan dengan menggunakan model.
Selain mempergunakan buku panduan, pendidik
dapat menggunakan saran media pembelajaran seperti laptop, LCD, VCD dan media
lainnya dalam pembelajaran kepada peserta didik.
9.
Keterampilan tingkat tinggi pada dasarnya terbentuk dari
keterampilan yang sederhana.
Setelah pendidik menerangkan
pembelajaran, maka peserta didik harus mampu cermat dalam menanggapi
materi yang telah disampaikan. Peserta didik harus mampu menganalisis
materi yang disampaikan, sehingga ada feedback.
10. Belajar akan
lebih cepat bila peserta
didik memperoleh umpan balik dan cara
meningkatkannya.
Ketika peserta didik bertanya, maka
jawaban yang diberikan oleh pendidik harus mampu dipahami. Dan setelah peserta
didik mampu memahami barulah dapat mencoba untuk meningkatkannya dalam konteks
pembelajaran.
11. Perkembangan
dan kecepatan peserta
didik dalam belajar sangat bervariasi.
Jika ada peserta didik yang memiliki
kepandaian tersendiri dibandingkan dengan yang lainnya, maka pendidik harus
mampu memberikan pelayanan kepadanya, namun tidak melupakan peserta didik yang
lainnya.
12. Dengan
persiapan yang baik peserta
didik dapat mengorganisasikan kegiatan
belajarnya sendiri.
Peserta didik dapat memilih bagaimana
ia belajar. Ia mampu mengatur kegiatan belajarnya sendiri. Peranan seorang pendidik
sangat dibutuhkan dalam membimbingnya dalam konteks pembelajaran.
C. Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pembelajaran berbasis TIK adalah upaya
memanfaatkan kemajuan TIK untuk mendukung proses pembelajaran. TIK berperan
sebagai alat bantu bukan sebagai subyek utama. Dalam pembelajaran berbasis TIK,
TIK berperan sebagai media penghubung untuk menyampaikan transfer ilmu
pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Dua unsur penting dalam proses
transfer ilmu pengetahuan yaitu unsur media dan pesan yang disampaikan melalui
media. Unsur media menggambarkan TIK sebagai jaringan infrastruktur yang
menghubungkan pendidik dengan peserta didik, sedangkan unsur pesan menggambarkan
konten pembelajaran digital (http://edukasi.kompasiana.com/2012/11/04/apa-itu-pembelaja ran-berbasis-tik-500527.html).
1.
Model
Pembelajaran Berbasis TIK
a.
Menimbulkan
dan mempertahankan perhatian siswa.
b.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
c.
Mengingatkan
kembali prinsip/konsep yang telah dipelajari
d.
Menyampaikan
materi.
e.
Memberikan
bimbingan belajar.
f.
Memperoleh
unjuk kerja siswa
g.
Memberikan
umpan balik.
h.
Mengukur
hasil belajar.
i.
Memperkuat
retensi dan transfer belajar.
2.
Strategi
Pembelajaran Berbasis TIK
a.
Persiapan:
Mencakup Analisis Kurikulum, analisis kebutuhan maupun desain
b.
Pembelajaran:
Metode yang digunakan secara umum adalah klasikal, kelompok, dan individual
c.
Evaluasi:
Evaluasi diperlukan untuk mengetahui apakah strategi yang digunakan cocok atau
tidak
3. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam
Menyususn Strategi Pembelajaran
a. SDM: Pendidik harus mampu
mengoperasikan media yang akan digunakan
b. Infrastuktur: Infrastruktur yang ada
harus mendukung media yang akan digunakan
c. Kebijakan: Harus ada kebijakan yang
mendukung pemanfaatan media yang akan digunakan (mgmpti.com/request.php?pub_5...pembelajaran_berbasis_ tik.ppt)
4. Penerapan
ICT dalam Pembelajaran
a. Pemanfaatan Aplikasi Microsoft
Office, Macromedia Flash, Adobe Photoshop, dan lain sebagainya.
b. Pemanfaatan Media Internet
c. Penggunaan e-Mail
d. Mailing list dan forum-forum
e. E-learning
f. Weblog/ Blog
g. Jejaring Sosial
h. Teleconference
D. Standarisasi
Multimedia
1. Karakteristik Multimedia Pembelajaran
a.
Mempermudah penerimaan pesan
b.
Mengefektifkan pencapaian tujuan
c.
Mempersingkat waktu pembelajaran
d.
Memberi kesenangan dalam belajar
2. Prinsip Pengembangan Multimedia
Pembelajaran
a.
Ketercapaian tujuan pembelajaran
b.
Kesesuaian dengan karakteristik sasaran
c.
Ketepatan dengan jenis materi pelajaran
d.
Kesesuaian dengan latar (setting)
e.
Memberi “kesenangan” dalam belajar
E. Pengembangan
Alat Bantu Pengajaran Berbasis TIK
1. Kriteria Media Pembelajaran
a.
Kesederhanaan
1)
Satu
slide untuk satu konsep
2)
Rumus 6 x 6 untuk tulisan
3)
Huruf yang mudah dibaca
4)
Visual untuk pesan yang
kompleks
b.
Keutuhan
1)
Keutuhan lebih berarti dari bagian-bagian
2)
Keutuhan adalah keharmonisan dalam kesatuan pesan
c.
Keseimbangan
Keserasian
tata letak desain pesan pada bidang slide atau transparansi
d.
Ketegasan
Teknik memberi penekanan pada bagian tertentu
1)
Warna
2)
Garis Bawah
3)
Perbesaran
4)
Arsir
F. Distance Education
1.
Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh
Pengertian Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
menurut Miarso (2004:34) adalah
pendidikan terbuka dengan program belajar yang terstruktur realtif ketat dan
pola pembelajaran yang berlangsung tanpa tatap muka atau keterpisahan atau guru
dengan peserta didik. Pembelajaran
jarak jauh merupakan bentuk belajar mandiri yang terorganisasi secara
sistematik, dimana bimbingan kepada siswa, penyajian bahan belajar, keyakinan,
dan supervise terhadap keberhaislan
siswa diselenggarakan oleh satu tim pengajar yang masing-masing mempunyai
tanggungjawab tertentu. Hal ini memungkinkan dilakukan dari jarak jauh dengan
menggunakan media yang menjangkau jarak jauh (Dohmein dalam Suparman dan
Zuhairi, 2009: 8).
Manninen & Pesonen (1997)
menjelaskan perbedaan antara lingkungan belajar yang terbuka dan tertutup dalam
perbandingan table berikut:
Aspek pembeda
|
Lingkungan belajar
terbuka
|
Lingkungan belajar tertutup
|
Motif
|
Internal
|
Eksternal
|
Keputusan
untuk belajar
|
Kehendak sendiri
|
Tekanan dari luar atau kebutuhan
|
Pendekatan
pembelajaran
|
Belajar mandiri
|
Tradisional
|
Pendefinisian tujuan
pembelajaran
oleh
|
Diri sendiri
|
Guru, pelatih, organisasi atau
masyarakat
|
Waktu
pembelajaran
|
Kapanpun, sesuai dengan
tingkat kecepatan belajar
siswa masing-masing
|
Pertemuan-pertemuan yang telah
disepakati sebelumnya
|
Tempat
pembelajaran
|
Dimanapun
|
Di tempat tertentu yang telah
ditentukan
|
Konten
pembelajaran
|
Sesuai dengan kebutuhan
Individu
|
Sama untuk tiap individu
|
Karakter
informasi
|
Berdasarkan kebenaran ilmu
pengetahuan
|
Merupakan permasalahan dan
jawabannya
yang telah didefinisikan dan
dipelajari oleh
generasi sebelumnya sebagai suatu
kebenaran
|
Konteks
|
Realitas
|
Institusional
|
Kaitan
dengan dunia
(kehidupan ril)
|
problem-based learning and
project-based studying
|
Tidak ada kaitan
|
Perolehan
akses
|
Siapapun yang berminat
|
Siswa yang terseleksi melalui
serangkaian
ujian atau tes masuk
|
Wujud
pembelajaran
|
Belajar mandiri
|
Berdasarkan mata pelajaran yang
diharuskan untuk dipelajari
|
Kecepatan
belajar
|
Diatur secara individu sesuai
kemampuannya masing-masing
|
Ditentukan
|
Alat/metode
penyampaian
dan
pemerolehan
informasi
|
Menerapkan berbagai
alternatif alat/metode
penyampaian
|
Penyampaian informasi secara sepihak
dan
menggunakan metode yang sama
seterusnya
|
Kolaborasi
|
Pembelajaran bersifat
kolaboratif dan interaktif
|
Belajar mandiri, proses berpikir dan
berefleksi terjadi sendiri dialami
sendiri
oleh siswa perseorangan, tanpa
terfasilitasi
secara sistem
|
Evaluasi
|
Self-evaluation
|
Oleh orang atau pihak luar
|
2.
Peran Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh
Dalam sistem PJJ peserta didik
dituntut untuk belajar secara mandiri. Belajar mandiri dalam konteks sistem PJJ
berdampak pada pemanfaatan TIK artinya media dapat digunakan
untuk menyampaikan materi pembelajar. Media teknologi tersebut dapat
berupa :
a.
Media
cetak
b.
Radio
c.
Televisi
d.
Komputer
e.
Masyarakat
awam
f.
Orang
tua atau media lain yang dapat digunakan untuk mengemas materi pembelajaran
Beberapa peran teknologi
informasi dan komunikasi yang dapat memfasilitasi pembelajaran jarak jauh
adalah:
a.
Asynchronous discussion
b.
Instructor
control of online conference and rolesc
c.
Questions
and answer communication protocol
d.
Anonymity
and pen name signaturese
e.
Membership status lists
f.
Voting
g.
Special
purpose scaling methodsh
h. Information overload
DAFTAR
PUSTAKA
Belawati, Tian. Prinsip-prinsip Pengelolaan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh.
Jakarta: Universitas Terbuka. 2000.
Suparman, Atwi & zuhairi Aminudin.
Pendidikan Jarak Jauh Teori dan Praktek.
Jakarta: Universitas Terbuka. 2009.
Warsita, Bambang. Pendidikan Jarak Jauh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.
file.upi.edu/…TIK/PJJ_TIKPembelajaran_Jarak_Jauh_Berbasis_Online_dan_WEB.pdf
(Diakses tanggal 26 Januari 2013)
http://blog.politeknik
telkom.ac.id/30212033/2012/06/20/peranan-tik-dalam-bidang-bisnis-pendidikan-kesehatan-dan-pemerintahan/ Diakses tanggal 26 Januari 2013)
http://chairad.blogspot.com/2011/02/12-prinsip-pembelajaran-menyenangkan.html
mgmpti.com/request.php?pub_5...pembelajaran_berbasis_ tik.ppt
Situmorang, Robinson. Power Point
Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam Pendidikan. Jakarta: Universitas
Negeri Jakarta. 2013.
www.slideshare.net/khamadiyah/makalah-pemanfaatan-tik-melalui-pembelajaran-jarak-jauh-khamdiyah-11746339 (Diakses tanggal 26 Januari 2013)
Langganan:
Postingan (Atom)