Rabu, 06 Februari 2013

RESUME TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM PENDIDIKAN



TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI
DALAM PENDIDIKAN

A.   Pergeseran Paradigma Pendidikan
Pendidikan bukan hanya sebatas pemahaman singkat terhadap sesuatu, tetapi lebih merupakan  proses penguasaan ilmu pengetahuan yang fungsional berdasarkan kerangka berfikir ilmiah.
                      Perubahan Paradigma Proses Pembelajaran
DARI
KE
teacher-centered instruction
student-centered instruction
single-sense stimulation
multisensory stimulation
single-path progression
multipath progression
single media
Multimedia
isolated work
collaborative work
information delivery
information exchange
passive learning
active/inquiry-based learn.
factual thinking
critical thinking
knowledge-based decision making
informed decision making
reactive response
proactive and planned act.
Isolated
Authentic
artificial context
real-world context

Terdapat empat prinsip dari pergeseran paradigma pembelajaran
1.    Keberhasilan institusi dinilai berdasarkan mutu belajar peserta didik
2.    Belajar menjadi tanggungjawab bersama
3.    Institusi harus menjadi pebelajar, sehingga dari waktu ke waktu yang dihasilkan adalah belajar
4.    Lingkungan belajar harus diciptakan agar terjadi proses penemuan dan pembangunan pengetahuan  daripada  sekedar  transfer ilmu pengetahuan.


B.   Prinsip Pembelajaran Menyenangkan
Di dalam proses belajar, seorang pendidik harus mampu memahami beberapa prinsip pembelajaran yang menyenangkan sehingga apa yang disampaikan pendidik tersebut dapat bermanfaat bagi peserta didik. Berikut ini merupakan 12 prinsip pembelajaran yang menyenangkan (http://chairad.blogspot.com/2011/02/12-prinsip-pembelajaran-menyenangkan.html).
1.    Respon akan diulang, bila akibat yang ditimbulkan menyenangkan.
Seorang pendidik harus pandai dalam menghidupkan suasana kelas yang menyenangkan dan tidak bosan, sehingga peserta didik dapat dengan mudah menerima apa yang telah kita sampaikan.
2.    Perilaku belajar tidak hanya akibat dari respon, tetapi juga pengaruh kondisi lingkungan siswa.
Kondisi lingkungan siswa yang menyenangkan turut berperan dalam menciptakan pembelajaran, dimana terjadi saling memberikan pengaruh yang baik antara peserta didik dengan pendidik.
3.    Perilaku yang dihasilkan akan berkurang bila tidak diperkuat dengan akibat yang menyenangkan.
Jika pendidik sudah memberikan materi pembelajaran, hendaknya peserta didik mampu mencermati apa yang telah disampaikan. Jika tidak mampu mencermati dan tidak mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, maka materi yang disampaikan akan kurang bermanfaat.
4.    Belajar yang terbatas akan ditransfer kesituasi lain secara terbatas pula.
Seorang pendidik harus mampu memberikan pembelajaran kepada peserta didik yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari akan membuat peserta didik mampu memahami dirinya dalam konteks pembelajaran.
5.    Belajar menggeneralisasi dan membedakan adalah dasar untuk belajar yang kompleks.
Dalam pembelajaran harus disertakan contoh dan non-contoh untuk memudahkan peserta didik membedakan mana yang dianggap benar dan mana yang dianggap salah dalam konteks pembelajaran.
6.    Kesiapan mental mempengaruhi perhatian dan ketekunan selama proses belajar berlangsung.
Seorang pendidik harus mampu memiliki kesiapan mental yang bagus, tanpa kesiapan mental yang baik, maka proses pembelajaran akan tidak efekif.
7.    Kegiatan belajar yang dibagi kecil-kecil disertai cara penyelesaian untuk setiap langkah akan mempercepat pencapaian tujuan belajar.
Pendidik dalam memberikan pembelajaran juga dapat mempergunakan buku panduan, modul ataupun paket belajar lainnya. Hal ini juga akan menambah pengetahuan dari peserta didik dalam konteks pembelajaran.
8.    Kebutuhan menyederhanakan materi yang kompleks dapat dilakukan dengan menggunakan model.
Selain mempergunakan buku panduan, pendidik dapat menggunakan saran media pembelajaran seperti laptop, LCD, VCD dan media lainnya dalam pembelajaran kepada peserta didik.
9.    Keterampilan tingkat tinggi pada dasarnya terbentuk dari keterampilan yang sederhana.
Setelah pendidik menerangkan pembelajaran, maka peserta didik harus mampu cermat dalam menanggapi materi  yang telah disampaikan. Peserta didik harus mampu menganalisis materi yang disampaikan, sehingga ada feedback.
10. Belajar akan lebih cepat bila peserta didik memperoleh umpan balik dan cara meningkatkannya.
Ketika peserta didik bertanya, maka jawaban yang diberikan oleh pendidik harus mampu dipahami. Dan setelah peserta didik mampu memahami barulah dapat mencoba untuk meningkatkannya dalam konteks pembelajaran.
11. Perkembangan dan kecepatan peserta didik dalam belajar sangat bervariasi.
Jika ada peserta didik yang memiliki kepandaian tersendiri dibandingkan dengan yang lainnya, maka pendidik harus mampu memberikan pelayanan kepadanya, namun tidak melupakan peserta didik yang lainnya.
12. Dengan persiapan yang baik peserta didik dapat mengorganisasikan kegiatan belajarnya sendiri.
Peserta didik dapat memilih bagaimana ia belajar. Ia mampu mengatur kegiatan belajarnya sendiri. Peranan seorang pendidik sangat dibutuhkan dalam membimbingnya dalam konteks pembelajaran.

C.   Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pembelajaran berbasis TIK adalah upaya memanfaatkan kemajuan TIK untuk mendukung proses pembelajaran. TIK berperan sebagai alat bantu bukan sebagai subyek utama. Dalam pembelajaran berbasis TIK, TIK berperan sebagai media penghubung untuk menyampaikan transfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Dua unsur penting dalam proses transfer ilmu pengetahuan yaitu unsur media dan pesan yang disampaikan melalui media. Unsur media menggambarkan TIK sebagai jaringan infrastruktur yang menghubungkan pendidik dengan peserta didik, sedangkan unsur pesan menggambarkan konten pembelajaran digital (http://edukasi.kompasiana.com/2012/11/04/apa-itu-pembelaja ran-berbasis-tik-500527.html).
1.    Model Pembelajaran Berbasis TIK
a.    Menimbulkan dan mempertahankan perhatian siswa.
b.    Menyampaikan tujuan pembelajaran.
c.    Mengingatkan kembali prinsip/konsep yang telah dipelajari
d.    Menyampaikan materi.
e.    Memberikan bimbingan belajar.
f.     Memperoleh unjuk kerja siswa
g.    Memberikan umpan balik.
h.    Mengukur hasil belajar.
i.      Memperkuat retensi dan transfer belajar.
2.    Strategi Pembelajaran Berbasis TIK
a.    Persiapan: Mencakup Analisis Kurikulum, analisis kebutuhan maupun desain
b.    Pembelajaran: Metode yang digunakan secara umum adalah klasikal, kelompok, dan individual
c.    Evaluasi: Evaluasi diperlukan untuk mengetahui apakah strategi yang digunakan cocok atau tidak
3.    Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Menyususn Strategi Pembelajaran
a.    SDM: Pendidik harus mampu mengoperasikan media yang akan digunakan
b.    Infrastuktur: Infrastruktur yang ada harus mendukung media yang akan digunakan
c.    Kebijakan: Harus ada kebijakan yang mendukung pemanfaatan media yang akan digunakan (mgmpti.com/request.php?pub_5...pembelajaran_berbasis_ tik.ppt)
4.    Penerapan ICT dalam Pembelajaran
a.      Pemanfaatan Aplikasi Microsoft Office, Macromedia Flash, Adobe Photoshop, dan lain sebagainya.
b.      Pemanfaatan Media Internet
c.      Penggunaan e-Mail
d.      Mailing list dan forum-forum
e.      E-learning
f.       Weblog/ Blog
g.      Jejaring Sosial
h.     Teleconference

D.   Standarisasi Multimedia
1.    Karakteristik Multimedia Pembelajaran
a.    Mempermudah penerimaan pesan
b.    Mengefektifkan pencapaian tujuan
c.    Mempersingkat waktu pembelajaran
d.    Memberi kesenangan dalam belajar
2.    Prinsip Pengembangan Multimedia Pembelajaran
a.    Ketercapaian tujuan pembelajaran
b.    Kesesuaian dengan karakteristik sasaran
c.    Ketepatan dengan jenis materi pelajaran
d.    Kesesuaian dengan latar (setting)
e.    Memberi “kesenangan” dalam belajar

E.   Pengembangan Alat Bantu Pengajaran Berbasis TIK
1.    Kriteria Media Pembelajaran
a.    Kesederhanaan
1)    Satu slide untuk satu konsep
2)    Rumus  6 x 6 untuk tulisan
3)    Huruf yang mudah dibaca
4)    Visual untuk pesan yang kompleks
b.    Keutuhan
1)    Keutuhan lebih berarti dari bagian-bagian
2)    Keutuhan adalah keharmonisan dalam  kesatuan pesan
c.    Keseimbangan
Keserasian tata letak desain pesan pada bidang slide atau transparansi
d.    Ketegasan
Teknik memberi penekanan  pada bagian tertentu
1)    Warna
2)    Garis Bawah
3)    Perbesaran
4)    Arsir

F.    Distance Education
1.    Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh
         Pengertian Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menurut Miarso (2004:34) adalah pendidikan terbuka dengan program belajar yang terstruktur realtif ketat dan pola pembelajaran yang berlangsung tanpa tatap muka atau keterpisahan atau guru dengan peserta didik. Pembelajaran jarak jauh merupakan bentuk belajar mandiri yang terorganisasi secara sistematik, dimana bimbingan kepada siswa, penyajian bahan belajar, keyakinan, dan supervise terhadap keberhaislan siswa diselenggarakan oleh satu tim pengajar yang masing-masing mempunyai tanggungjawab tertentu. Hal ini memungkinkan dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan media yang menjangkau jarak jauh (Dohmein dalam Suparman dan Zuhairi, 2009: 8).
            Manninen & Pesonen (1997) menjelaskan perbedaan antara lingkungan belajar yang terbuka dan tertutup dalam perbandingan table berikut:
Aspek pembeda
Lingkungan belajar
terbuka
Lingkungan belajar tertutup

Motif 
Internal
Eksternal
Keputusan
untuk belajar
Kehendak sendiri
Tekanan dari luar atau kebutuhan
Pendekatan
pembelajaran
Belajar mandiri
Tradisional
Pendefinisian tujuan
pembelajaran
oleh
Diri sendiri
Guru, pelatih, organisasi atau masyarakat
Waktu
pembelajaran
Kapanpun, sesuai dengan
tingkat kecepatan belajar
siswa masing-masing
Pertemuan-pertemuan yang telah
disepakati sebelumnya
Tempat
pembelajaran
Dimanapun 
Di tempat tertentu yang telah ditentukan
Konten
pembelajaran
Sesuai dengan kebutuhan
Individu
Sama untuk tiap individu
Karakter
informasi

Berdasarkan kebenaran ilmu
pengetahuan

Merupakan permasalahan dan jawabannya
yang telah didefinisikan dan dipelajari oleh
generasi sebelumnya sebagai suatu
kebenaran
Konteks 
Realitas
Institusional
Kaitan
dengan dunia
(kehidupan ril)
problem-based learning and 
project-based studying 

Tidak ada kaitan
Perolehan
akses
Siapapun yang berminat
Siswa yang terseleksi melalui serangkaian
ujian atau tes masuk
Wujud
pembelajaran
Belajar mandiri

Berdasarkan mata pelajaran yang
diharuskan untuk dipelajari
Kecepatan
belajar
Diatur secara individu sesuai
kemampuannya masing-masing
Ditentukan 
Alat/metode
penyampaian
dan
pemerolehan
informasi
Menerapkan berbagai
alternatif alat/metode
penyampaian

Penyampaian informasi secara sepihak dan
menggunakan metode yang sama
seterusnya
Kolaborasi
Pembelajaran bersifat
kolaboratif dan interaktif

Belajar mandiri, proses berpikir dan
berefleksi terjadi sendiri dialami sendiri
oleh siswa perseorangan, tanpa terfasilitasi
secara sistem
Evaluasi  
Self-evaluation 
Oleh orang atau pihak luar

2.    Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh
Dalam sistem PJJ peserta didik dituntut untuk belajar secara mandiri. Belajar mandiri dalam konteks sistem PJJ berdampak pada pemanfaatan TIK artinya media dapat digunakan untuk menyampaikan materi pembelajar. Media teknologi tersebut dapat berupa :
a.    Media cetak
b.    Radio
c.    Televisi
d.    Komputer
e.    Masyarakat awam
f.     Orang tua atau media lain yang dapat digunakan untuk mengemas materi pembelajaran
Beberapa peran teknologi informasi dan komunikasi yang dapat memfasilitasi pembelajaran jarak jauh adalah:
a.     Asynchronous discussion
b.      Instructor control of online conference and rolesc
c.      Questions and answer communication protocol
d.      Anonymity and pen name signaturese
e.      Membership status lists
f.       Voting
g.      Special purpose scaling methodsh
h.     Information overload


DAFTAR PUSTAKA

Belawati, Tian. Prinsip-prinsip Pengelolaan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. Jakarta: Universitas Terbuka. 2000.

Suparman, Atwi & zuhairi Aminudin. Pendidikan Jarak Jauh Teori dan Praktek. Jakarta: Universitas Terbuka. 2009.

Warsita, Bambang. Pendidikan Jarak Jauh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.

file.upi.edu/…TIK/PJJ_TIKPembelajaran_Jarak_Jauh_Berbasis_Online_dan_WEB.pdf (Diakses tanggal 26 Januari 2013)

http://blog.politeknik telkom.ac.id/30212033/2012/06/20/peranan-tik-dalam-bidang-bisnis-pendidikan-kesehatan-dan-pemerintahan/ Diakses tanggal 26 Januari 2013)

http://chairad.blogspot.com/2011/02/12-prinsip-pembelajaran-menyenangkan.html

mgmpti.com/request.php?pub_5...pembelajaran_berbasis_ tik.ppt

Situmorang, Robinson. Power Point Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam Pendidikan. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. 2013.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar